Banjir Melanda Kota Medan

Ratusan rumah terendam banjir di Medan, Sumatera Utara
[MEDAN] Hujan yang mengguyur pada Rabu (5/1) malam hingga Kamis (6/1) pagi membuat kota Medan, Sumatera Utara (Sumut), kebanjiran. Ratusan rumah yang berada di daerah pinggiran aliran sungai (DAS) terhanyut. Sampai saat ini, belum ada laporan korban jiwa namun kerugian akibat banjir tersebut diperkirakan mencapai miliaran rupiah.

Pantauan SP, Kamis (6/1) pagi, ratusan rumah yang sudah ditutupi oleh air terdapat di kawasan Kampung Aur kawasan Maimoon, Gang Pasir kawasan Jl S Parman, Jl TB Simatupang kawasan Sunggal dan Belawan. Banjir ini terjadi akibat sungai tidak mampu menampung air hujan.

Di antara sungai yang meluap akibat hujan itu antara lain Sungai Belawan, Sunggal, Sungai Deli, Sungai Babura, Sungai Denai maupun lainnya. Meluapnya sungai-sungai itu membuat ribuan masyarakat terpaksa mengungsi ke dataran lebih tinggi. Sampai menjelang siang, belum ada warga yang balik ke rumahnya.

"Kami terpaksa memberlakukan pos ronda untuk memonitor setiap luapan air sungai. Ini terpaksa kami lakukan untuk mengantisipasi adanya korban jiwa jika kejadian yang tidak diinginkan tersebut terjadi," ujar seorang warga di Medan maimoon, Ridwan Sanusi (35) kepada SP di lokasi kejadian banjir."

Ridwan mengatakan, daerah pemukiman tempat tinggal mereka memang selalu menjadi langganan banjir. Banjir yang melanda tadi malam sampai pagi ini termasuk bagian dari banjir besar melanda daerah itu. Untungnya, seluruh warga di sana tidak ada yang menjadi korban. Masyarakat sudah terlebih dahulu mengungsi.

Hujan juga merendam ratusan rumah di kawasan Sukaramai Jl Medan Denai, ribuan rumah di Sunggal dan Belawan. Selain itu, ratusan rumah juga terendam banjir yang melanda Perumnas Mandala Medan. Banjir itu juga menyebabkan pegawai negeri sipil (PNS) maupun swasta tidak bisa berangkat bekerja.

Banjir tersebut juga merendam sebagian kawasan Jl Sisingamangaraja Medan, Jl Letda Sujono, Jl TB Simatupang, Belawan, AR Hakim, Pangkalan Mansyur, Jl Medan - Tembung, dan Jl Pancing. Ribuan kendaraan juga mogok karena memaksa melintasi daerah banjir.

"Inilah sumber dari kemacetan. Kendaraan roda dua maupun empat ada yang mati mesin secara tiba-tiba saat melintasi daerah banjir. Alhasil, kendaraan lain pun tidak bisa melintas. kemacetan terjadi di mana - mana," kata seorang pengendara mobil Kijang di lokasi kemacetan kawasan Sukaramai, Hermanto (40).

Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Stasiun Polonia Medan, Firman mengingatkan, hujan deras bisa terjadi lagi di beberapa daerah kabupaten maupun kota, yang tidak tertutup kemungkinan mengakibatkan banjir.

"Bagi masyarakat yang tinggal di daerah pinggiran aliran air sungai harus lebih ekstra hati-hati. Lebih baik menghindari kejadian yang tidak diinginkan dari pada menunggu banjir datang. Kondiusi cuaca memang lagi tidak stabil," sebutnya. [155]



Para Komentator :

Komentar Hari Ini
:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Posting Komentar

 

Sepatah Kata

Selamat datang dan bergabung sahabat. Jazakallah khoir atas kunjungan sahabat.. Blog ini merupakan ungkapan murni hati ane sendiri tanpa melihat ide dan pikiran orang lain. Semuanya mengalir seperti air, semuanya adalah ekspresi diri, semuanya adalah Selengkapnya

Sepintas Tentang Penulis

Kehidupan manusia dipenuhi oleh banyak peristiwa cinta, senyum, kegembiraan, keceriaan, persahabatan, kebencian,kegalauan, kesedihan, kemurungan, permusuhan Selengkapnya

Info