NIKMATNYA BELAJAR ILMU SYAR’I

Wahai saudaraku, suatu kebahagiaan sejati tidaklah tedapat pada kebahagiaan atau kenikmatan dunia seperti makan, tidur, minum, harta, dan bersenggama. Sebab, kelezatan jenis ini hanya kelezatan semu yang dapat dirasakan oleh semua orang, baik itu mukmin maupun kafir, bahkan juga dirasakan oleh binatang sekalipun. Akan tetapi, kenikmatan hakiki adalah kenikmatan dalam beribadah dan ketaatan, dan kenikmatan dalam mempelajari ilmu Dien, sebab kenikmatan jenis ini henya dimiliki oleh mereka yang beriman dan mendapatkan taufiq dari Sang Khaliq.


Imam Ibnul Qayyim berkata, “Barangsiapa yang kelezatan belajar ilmu dan semangatnya tidak biasa mengalahkan kelezatan badan dan syahwatnya, maka dia tidak akan mencapai derajat orang yang berilmu selamanya. Apabila syahwatnya ada dalam belajar ilmu dan merasakan kelezatan dalam meraihnya, maka ia diharapkan bisa termasuk orang-orang yang berilmu.” (Miftah Daris Sa’aadah, Ibnul Qayyim, 1/ 142)

Sungguh indah perkataan Ibnul Qayyim di atas – semoga Allah menerima semua amalannya – sebagai gambaran betapa indahnya jika seseorang bisa merasakan kenikmatan dalam belajar ilmu syar’i dan beribadah. Dan betapa meruginya jika seseorang tidak dapat merasakan nikmatnya menuntut ilmu. Kita telah mengetahui betapa gigihnya dan bersemangatnya para ulama dalam menuntut ilmu. Mereka dapat merasakan kelezatan dalam menuntut ilmu syar’i. Para ulama kita yang mulia sangat menikmati lembaran-lembaran kitab dihadapanya dan menikmati penderitaan dalam upaya meraihnya. Bahkan kenikmatan dalam menghafal hadits, memecahkan permasalahan ilmiah, dan dalam mengarang suatu kitab hingga berjilid-jilid yang bermanfaat bagi umat ini, melebihi kelezatan-kelezatan duniawi yang didapatkan oleh para raja dan ahli dunia lainnya.

Wahai saudaraku, perhatikanlah jawaban seorang shahabat yang mulia, Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhu ketika beliau ditanya, “Apakah anda tidak bosan mencari ilmu dan membacanya?” Beliau (Ibnu Abbas) menjawab, “Apabila semangatku membara, di sanalah kenikmatanku. Apabila sudah tekun maka itulah pelipur laraku.” (Tarikh Halb, Ibnu Adim). Subhanallah, jika kita dapat menikmati dan bersemangat dalam menuntut ilmu syar’i seperti yang dirasakan oleh Shahabat Ibnu Abbas, maka segala persoalan dan kepenatan dalam hidup kita akan hilang tertutupi dengan kelezatan belajar ilmu Dien.

Saudaraku -semoga Allah selalu memberikan taufiq-Nya kepada kita– ketahuilah, bahwa salah satu cara agar kita dapat merasakan kenikmatan dan kelezatan dalam menuntut ilmu adalah memiliki niat yang ikhlas kepada Allah Rabbul ‘Alamin. Sebab, keikhlasan merupakan faktor pendudukng terbesar agar kita dapat bersemangat dalam menuntut ilmu syar’i. Oleh karena itu, ikhlaskan niat kita dan jujurlah kepada Allah dalam menuntut ilmu sayr’i. Ketahuilah wahai saudaraku, barangsiapa belajarnya ikhlas karena Allah semata, yang dengan ilmunya tersebut ia tidak mengharapkan kenikmatan dunia, maka Allah akan memberikan taufiq kepadanya untuk belajar, Allah akan membantunya, menguatkan tekadnya untuk mendapatkan ilmu. Mengapa harus ikhlas? Sebab, belajar ilmu syar’i merupakan ibadah yang agung dan utama di sisi Allah. Allah berfirman, “Padahal mereka tidak disuruh, kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnbikan ketaatan kepada-Nya dalm (menjalankan) agama yang lurus.” (Al-Bayyinah: 5)

Ibnu Qayyim berkata, “Adapun kebahagiaan ilmu, maka tidak diwariskan kepadamu kecuali dengan memberikan seluruh potensimu dan benar-benar serius serta ikhlas hati dalm mencarinya. Seandainya kebanyakan orang tahukenikmatan dan kelezatan belajar, niscaya mereka akan merebutnya dengan pedang. Tetapi ia disembunyikan dengan tebir ketidakenakan, ditutup dengan tutup kejahilan, agar Allah mengkhususkannya kepada siapa yang Dia kehendaki dari hamba-Nya. Dan Allah memiliki karunia yang agung.” (Miftah Daris Sa’aadah, Ibnul Qayyim, 1/167)

Wahai saudaraku…ketahuilah, bagaimana para ulama Salaf bersemangat dalam menuntut ilmu syar’i. Mereka rela bersabar dari lapar dan dahaga ketika belajar. Mereka rela melakukan perjalanan (rihlah) yang jauh hanya untuk mendapatkan sebuah hadits dari seorang guru (Syaikh). Nadhr ibnu Syumail berkata, “Seseorang tidak akan mendapatkan kelezatan ilmu, hingga ia merasakan lapar (ketika menuntut ilmu), nemun melupakan laparnya.” (Tadzkiratul Huffadz, Adz-Dzahabi, 1/314).

Semoga Allah memberkahi dan merahmati mereka yang bersabar demi meraih ilmu dalam keadaan yang tidak mengenakkan, karena keyakinan bahwa ilmu adalah karunia yang paling berharga. Dari Abu Darda’, Rasulullah bersabda, “Keutamaan orang berilmu dibanding ahli ibadah adalah seperti keutamaan bulan purnama dibanding semua bintang. Sesungguhnya, ulama itu pewaris para Nabi. Seorang Nabi tidak mewariskan dirham dan dinar, akan tetapi ia mewariskan ilmu. Barangsiapa mengambilnya maka ia mengambil abagiannya yang banyak.” (HR. Abu Daud, Tirmidzi, Ibnu Majah, dan di Shahihkan Al-Albani dalam Shahihul Jami’, No. 4212).
Juga sabda nabi Muhammad dari Anas, Rasulullah bersabda, “Pemilik ilmu dimintakan ampun oleh semua makhluq, hingga oleh ikan di laut.” (HR. Abu ya’la di Musnadnya dan dishahihkan Al-Albani dalam Shahihul Jami’, No. 3757) dan masih banyak lagi hadits Rasulullah yang shahih yang menjelaskan tentang keutamaan ilmu dan pemilik ilmu tersebut.

Abul Ma’ali al-Juwaini bercerita, “Saya tidak memiliki waktu khusus untuk tidur dan makan. Saya tidur bila tertidur di siang atau malam hari, dan saya makan kapan saja ada selera. Kenikmatan, permainan dan rekreasi beliau adalah dengan belajar ilmu dan mendapatkan faidah.” (Tabyin Kidzbul Muftari, Ibnu Asakir Ad-Dimasqy)

Saudaraku…rahimakumullah…
Setelah kita mengetahui beberapa atsar dari para ulama Salaf yang sangat menikmati dan bersemangat dalam belajar ilmu syar’i, dan alhamdulillah kita dapat merasakan hasil dari jerih payah mereka selama ini baik berupa kitab-kitab maupun segala sesuatu yang sangat bermanfaat bagi umat Islam, maka siapakah yang ingin mengikuti jejak mereka?? Semoga Anda merupakan orang yang pertama dalam mengikuti jejak Salaf dalam memburu warisan para Nabi…Wallahul Musta’an

Yaa Allah,,,
Begadangku untuk meraih ilmu lebih nikmat bagiku
Daripada nyanyian dan wewangian para penyanyi



Para Komentator :

Komentar Hari Ini
:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Posting Komentar

 

Sepatah Kata

Selamat datang dan bergabung sahabat. Jazakallah khoir atas kunjungan sahabat.. Blog ini merupakan ungkapan murni hati ane sendiri tanpa melihat ide dan pikiran orang lain. Semuanya mengalir seperti air, semuanya adalah ekspresi diri, semuanya adalah Selengkapnya

Sepintas Tentang Penulis

Kehidupan manusia dipenuhi oleh banyak peristiwa cinta, senyum, kegembiraan, keceriaan, persahabatan, kebencian,kegalauan, kesedihan, kemurungan, permusuhan Selengkapnya

Info